
Suarapertama.com – Warga Desa Sotol mengusir dua ekor gajah yang memasuki wilayah perkebunan dan pemukiman penduduk, kini kawanan gajah itu telah berada di pinggir desa, Senin (16/6).
ketua RT 008/004 Suerdi menjelaskan bahwa satwa dilindungi itu memasuki areal perkebunan sejak 12 Juni lalu. Upaya pengusiran sudah berulang kali dilakukan namun tidak membuahkan hasil.
Untuk mengantisipasi masuk kembali ke kawasan penduduk, warga desa secara bergantian berjaga. Ini dilakukan agar kawanan gajah itu tidak memasuki areal perkampungan dan lahan perkebunan.
“Insya Allah, atas kerja keras dan kemauan bersama masyarakat desa, hingga saat ini situasi masih terkendali. Kita berharap agar kawanan gajah ini dapat segera keluar dari areal pemukiman dan perkebunan warga,” harap Suerdi.
Selain itu, Ia juga berharap keberadaan gajah di wilayah mereka tidak dibiarkan lama-lama agar jangan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, baik terhadap warga, kebun warga maupun terhadap gajah itu sendiri karena gajah merupakan salah satu hewan yang dilindungi.
Suerdi berharap dan meminta agar perusahaan di sekitaran lokasi mau membantu penggiringan gajah, untuk masuk kembali ke dalam hutan. Begitu juga dengan BKSDA agar segera turun ke Desa Sotol dan merespon aduan masyarakat. Sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan kepada masyarakat akibat masuknya kawanan gajah liar ke pemukiman warga.
“Ingin keberadaan gajah di wilayah mereka tidak dibiarkan lama-lama agar jangan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, baik terhadap warga, kebun warga maupun terhadap gajah itu sendiri karena gajah merupakan salah satu hewan yang dilindungi,” tutupnya.