
Suarapertama.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump memperingatkan pemilik Space X, Elon Musk akan menghadapi “konsekuensi sangat serius” jika mendanai para kandidat Partai Demokrat melawan kubu Republik yang mendukung legislasi kebijakan anggaran longgar Partai Republik.
“Dia harus menghadapi konsekuensi yang sangat serius jika melakukan itu,” kata Trump dalam wawancara telepon dengan NBC Newspada Sabtu (7/6), tanpa merinci bentuk konsekuensi tersebut dikutip dari Republika, Senin (9/6).
Trump menegaskan, tidak tertarik untuk memperbaiki hubungan dengan Musk setelah keretakan hubungan mereka mencuat ke publik baru-baru ini. Saat ditanya apakah ia berharap bisa berdamai, Trump menjawab singkat, “Tidak.”
Saat ditanya apakah ia menganggap hubungannya dengan Musk sudah berakhir, Trump menjawab, “Saya kira begitu.”
Setelah perseteruan terbuka dengan Musk itu, Trump mengeklaim bahwa Partai Republik kini lebih solid dari sebelumnya. Ia juga mengatakan tidak punya rencana untuk berbicara dengan CEO Tesla itu. “Saya terlalu sibuk dengan hal lain,” ujarnya. “Saya tidak berniat berbicara dengannya.”
Trump juga mengkritik Musk karena dinilai tidak menghormati lembaga kepresidenan. “Saya rasa itu sangat buruk, karena dia sangat tidak menghormati. Anda seharusnya tidak merendahkan jabatan presiden,” kata Trump dilaporkan Anadolu.
Pada Kamis (5/6/2025), Elon Musk mengunggah sejumlah pernyataan di platform X yang menyasar Trump, termasuk sebuah unggahan yang kini telah dihapus terkait hubungan Trump di masa lalu dengan pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein. Menanggapi hal itu, pada Sabtu, Trump membantah tudingan tersebut. “Itu berita lama, sudah dibicarakan selama bertahun-tahun,” ucapnya.
“Bahkan pengacara Epstein mengatakan saya tidak ada hubungannya dengan itu. Itu sudah berita lama,” tegas Trump. Perseteruan terbuka Trump dan Musk mencuat ke publik setelah sang presiden mengecam Musk karena menentang kebijakan fiskal Partai Republik yang dinilainya akan berdampak terhadap defisit anggaran.
Ketegangan itu pun merembet ke Kongres dan turut berdampak pada pergerakan saham Tesla yang sempat anjlok. Pada masa kampanye Pilpres AS 2024, Elon Musk adalah pendukung setia Trump.