
Suarapertama.com – Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau untuk selalu menjaga dan mencegah Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), setelah dalam seminggu ini hampir seluruh wilayah Riau sudah masuk musim panas.
Karena itu Gubri menegaskan bahwa Provinsi Riau telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penetapan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif sekaligus edukatif untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di wilayah Riau.
“Kami, bersama BMKG dan BPBD, telah melakukan penyemaian garam untuk modifikasi cuaca (TMC) di daerah rawan kebakaran. Ini sebagai upaya pencegahan, karena mencegah tentu lebih baik ,” ujar Gubri Abdul Wahid saat menghadiri kegiatan Konsolidasi Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Karhutla di Provinsi Riau dan Sumatera Barat, Sabtu (10/5) lalu.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hanif Faisal, serta pemaparan strategi penanggulangan karhutla dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Gubri Abdul Wahid menjelaskan, konsolidasi ini merupakan bagian dari upaya primitif dalam mengurangi risiko karhutla. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan berbagai bentuk edukasi kepada masyarakat, seperti Fun Run se-Riau dan Jambore Karhutla, untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya kebakaran hutan.
“Penting membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Begitu juga dengan perusahaan perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi sumber kebakaran. Bagi yang belum memahami, akan kami beri pengarahan. Dunia usaha harus ditata agar tidak memicu kebakaran,” kata Gubri.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang hadir dalam acara tersebut turut mengapresiasi langkah cepat yang telah diambil oleh Pemerintah Provinsi Riau. Ia menyebut bahwa secara simbolis, tindakan nyata sudah dilakukan. Menurutnya, Riau memiliki lahan gambut yang luas dan menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kebakaran hutan terbesar di Indonesia.
Gubernur Wahid menegaskan komitmennya menjaga alam Riau sebab itu dibuat slogan “Riau Rumah Rumpun Melayu. merawat tuah menjaga marwah, Bersama Membangun Riau,” tegas Gubri.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, yang hadi saat pemaparan Karhutla, menyatakan perlunya aksi cepat dan tegas dalam menghadapi permasalahan kebakaran hutan dan lahan yang terus mengancam Provinsi Riau. Dalam upaya menanggulangi bencana karhutla, Hanif meminta seluruh pihak terkait untuk mengoptimalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan kebakaran.
“Kami mendorong Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau agar dapat mengembangkan Masyarakat Peduli Api di semua lingkup. Koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah, instansi terkait, dan masyarakat akan menjadi kunci utama dalam menekan angka kejadian karhutla,” kata Hanif.