
Suarapertama.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih mengancam Kota Pekanbaru di tengah puncak musim kemarau saat ini.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah bersiap menghadapi potensi Karhutla yang dapat berdampak pada kualitas udara.
Apel siaga dan menempatkan personel di titik-titik rawan kebakaran akan segera dilakukan. Pasalnya hingga kini sudah lebih dari 11 hektar lahan kosong yang terbakar di beberapa kecamatan.
“Kami dalam waktu dekat akan melaksanakan apel siaga dan menempatkan pasukan di lokasi-lokasi yang sering terjadi kebakaran,” kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Selasa (22/7).
Langkah tersebut sebagai upaya mengantisipasi sekaligus edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi Karhutla.
Selain itu, Pemko Pekanbaru juga menyiapkan masker dan perlengkapan lain untuk menghadapi kemungkinan kabut asap
“Penanganan ini meliputi antisipasi, edukasi, sosialisasi, serta kesiapsiagaan jika asap kembali menyelimuti Pekanbaru. Kami juga telah menyiapkan segala kebutuhan penanganan bencana, termasuk dampak yang ditimbulkan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” jelas Agung.
Masyarakat diingatkan agar tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun. Ia juga mendorong warga untuk memperbanyak penanaman pohon dan menjaga kualitas udara.
“Ada tiga hal penting. Pertama, jangan melakukan pembakaran. Kedua, perbanyak menanam pohon. Ketiga, apabila kualitas udara tidak sehat, hindari aktivitas di luar ruangan,” ucapnya.
Ia menilai, kondisi saat ini masih memungkinkan untuk beraktivitas. Tetapi, masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan tetap menjaga kondisi tubuh.