
Suarapertama.com – Perjalanan aktivis yang berusaha membuka blokade Israel di Gaza dihentikan pihak Mesir dan Libya. Banyak penahanan dan deportasi terjadi.
“Empat puluh peserta Global March ke Gaza telah diambil paspornya di pos pemeriksaan dalam perjalanan keluar dari Kairo,” kata penyelenggara Global March to Gaza dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.
“Mereka ditahan di cuaca panas dan tidak diperbolehkan bergerak,” lanjut mereka, seraya menambahkan bahwa “15 orang lainnya ditahan di hotel”.
Aljazirah melansir, para aktivis tersebut berasal dari Perancis, Spanyol, Kanada, Turki dan Inggris, katanya, seraya menambahkan, “Kami adalah gerakan damai dan kami mematuhi hukum Mesir.” Kelompok tersebut mendesak kedutaan untuk membantu menjamin pembebasan mereka sehingga mereka dapat menyelesaikan perjalanan mereka.
Para aktivis tiba di Mesir minggu ini untuk mengikuti Global March to Gaza, sebuah inisiatif akar rumput yang bertujuan untuk menekan Israel agar mengizinkan pengiriman bantuan dan pasokan kemanusiaan kepada penduduk Gaza yang kelaparan.
Penyelenggara mengatakan bahwa peserta dari 80 negara akan memulai pawai mereka menuju persimpangan Rafah Mesir dengan Gaza, dan sekitar 4.000 aktivis diperkirakan akan ambil bagian.