Suarapertama.com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru, hadirkan Mufti Perlis Prof. Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin di Tabligh Akbar.
Tabligh Akbar ini digelar dalam rangka menyemarakkan Tahun baru Islam 1447 Hijriah bertepatan di Masjid Al-Fida’ Muhammadiyah, bersama warga Muhammadiyah, dan jamaah masjid, sebagai rasa syukur, dan upaya dalam mempererat tali silaturahmi.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, lalu dilanjutkan tausiah sebagai refleksi diri di tahun baru untuk memperbaiki ke arah yang lebih baik.
Ketua PDM Kota Pekanbaru, Jabarullah dalam sambutannya menyampaikan, tahun baru Islam bukan hanya sebagai momen pergantian tanggal dan tahun namun juga sebagai awal mula peradaban baru dunia.
‘’Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum meningkatkan kualitas diri dan cinta terhadap syiar Islam,’’ ujarnya, Jumat (27/6).
Ditempat yang sama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, Dr. Sutarmo, MA, mengatakan tabligh akbar ini menjadi historis bersejarah bagi warga Muhammadiyah dalam menyambut Tahun baru Islam 1447 Hijriah sekaligus bertepatan peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Mufti Perlis Malaysia Prof. Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin dalam tausiahnya menjelaskan bulan Muharram berkaitan dengan hijrah Nabi Muhammad SAW serta pengingat diri seseorang untuk terus berusaha memupuk iman dan takwa agar tidak menjadi manusia yang merugi.
‘’Sebagai manusia kita tidak bisa mengendalikan masa, kita tidak bisa mengulang waktu untuk memperbaiki hal yng salah, yang bisa kita lakukan ialah beramal dengan amalan yang sholeh menggantikan hal buruk yang telah lalu dengan amalan sholeh di masa sekarang dan masa depan, itulah rahmat dari Allah, “ paparnya
‘’Semoga Allah Memberkati masa kita memberkati umur kita, mulai dari tahun baru Islam ini lakukan kebaikan, berpuasa dan lain sebagainya, karena sebaik baik bulan untuk berpuasa selain bulan ramadhan adalah bulan Muharram,’’ Tambahnya.
Agama memerintahkan untuk kita bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, atau bisa dikenal sebagai hijrah, momentum ini diharapkan menjadi awalan warga Muhammadiyah berpindah ke ruang yang lebih baik.
