
Suarapertama.com – Seorang oknum pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis berinisial N tertangkap tangan diduga sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu bersama tiga narapidana, Selasa (3/6).
Aksi tak terpuji itu terbongkar dalam razia mendadak yang digelar oleh pihak Lapas.
Kepala Lapas Bengkalis, Kriston Napitupulu, memimpin langsung razia tersebut bersama jajarannya. Dalam penggeledahan yang berlangsung sekitar pukul 10.45 WIB, petugas menemukan empat orang, termasuk oknum pegawai N, sedang menggunakan sabu di dua lokasi berbeda, yakni kamar 7 Blok B dan kamar 3 Blok D.
Ketiga narapidana yang turut diamankan masing-masing berinisial Hen penghuni kamar 7 Blok B, serta Han dan De penghuni kamar 3 Blok D. Saat digerebek, Hen terlihat panik dan mencoba membuang barang bukti ke dalam tong sampah.
Setelah diperiksa, ditemukan paket sabu yang diakuinya berasal dari napi Han. Sementara itu, napi De juga kedapatan menyembunyikan sabu di tong sampah kamar mandi.
“Sejak kami mendeklarasikan Lapas Bengkalis sebagai zona bebas narkoba, razia rutin dan mendadak terus kami lakukan. Dan hari ini kami mendapati sendiri napi sedang memakai sabu, bahkan bersama seorang oknum petugas,” ujar Kalapas Kriston Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (4/6).
Dari hasil interogasi awal, ketiga napi tersebut mengaku bahwa sabu tersebut berasal dari oknum petugas N yang bertugas di Lapas Bengkalis. Tak butuh waktu lama, seluruh pelaku berikut barang bukti langsung diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Bengkalis untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Soal jumlah sabunya, saya tidak tahu pasti. Tapi saat diamankan jumlahnya cukup banyak. Detailnya silakan ditanyakan ke pihak kepolisian,” tambah Kriston.
Kriston menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menolerir penyalahgunaan narkoba di dalam lingkungan lapas, baik oleh warga binaan maupun petugas.
“Siapa pun yang terlibat akan ditindak tegas. Kami tidak ingin Lapas ini dicap sebagai sarang narkoba. Ini adalah komitmen kami, dan seluruh petugas tahu bahwa tidak ada toleransi,” tegas dia.
Humas Lapas Bengkalis, Edwin, yang turut mendampingi Kalapas, menyebutkan bahwa razia dilakukan secara spontan karena adanya gerak-gerik mencurigakan dari beberapa napi yang masuk ke dalam kamar sel.