
Suarapertama.com – Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Meranti mengapresiasi atas keberhasilan budidaya udang vaname kelompok Semangat Baru Vename yang ada di Desa Renak Dungun Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Meranti.
Dimana, panen perdana udang vaname tersebut menghasilkan setidaknya hampir 4 ton udang yang berada di 2 tambak/kolam saat penyebaran benih bibit dengan Day Old Chick (DOC) 99 hari.
“Kita sangat apresiasilah dan sangat mendukung atas keberhasilan yang dicapai kelompok budidaya udang vaname yang ada di Desa Renak Dungun itu. Karena bisa menghasilkan lebih kurang 4 ton, dengan size 37 – 38 DOC 99,” kata Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Meranti Ahmad Yani.
“Udang itu langsung dijual ke pengusaha dengan harga perkilo itu kisaran 76.000 sesuai dg List harga panen saat itu,” tambahnya.
Dijelaskan Ahmad Yani, tambak ini bukan yang pertama di Kabupaten Kepulauan Meranti, karena sebelumnya sudah ada tambak udang di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pulau Merbau dan beberapa di Kecamatan Tebingtinggi. Namun bantuan pemerintah untuk tambak udang di kelompok semangat vename baru ini merupakan panen yg berhasil sesuai target, yakni dengan tebar benih 200 ribu menghasilkan 4 Ton selama 99 hari.
“Dan ini merupakan tambak pertama yang sukses selama saya memimpin Dinas Perikanan di Kepulauan Meranti. Tambak ini bisa dikatakan kelompok budidaya Udang Vaname yang bisa dicontoh dan menjadi percontohan yang ada di Kepulauan Meranti, apalagi menurutnya daerah Kepulauan Meranti sangat cocok untuk dijadikan budidaya udang vaname dengan tekstur tanah liat, salinitas 16 – 30 promil,” jelasnya.
“Kita juga ingin membuktikan kepada pengusaha tambak udang baik asal Kepulauan Meranti yang buka usaha tambak udang diluar seperti Bengkalis, Siak, Dumai, Rupat, Pakning dan Batam. Dan juga pengusaha-pengusaha tambak udang lain yang ingin berinvestasi kalau di Kepulauan Meranti Lahan cukup banyak tersedia,” sambungnya.
“Karena Potensi lahan bisa mencapai 88.100 Ha. Selain tambak udang saat ini sudah dikembangkan budidaya kakap putih dan kedepan akan di budidayakan lagi ikan nila salin yang pemasaranya cukup menjanjikan baik pasaran lokal maupun ke Negara Singapore,” tambah Yani.
Dirinya juga berharap, bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti seperti benih, Pakan, Genset, Obat-obatan dan sarana dan prasarana dari anggaran APBD kepada Kelompok tersebut tidak sia-sia dan harus ada hasil yang berkesinambungan serta dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
“Kalau untuk Desa membangun tambaknya dari anggaran desa. Untuk itu harapan dapat di lirik dan dicontoh bagi desa-desa lain untuk bertambak, selain udang juga bisa budidaya ikan nila salin dan keramba ikan kakap,” harapanya.
“Ya kita harap tidak sampai disini aja, dan harus ada penerbaran bibit udang lagi. Memang informasi yang kita dapat kelompok akan tebar bibit udang, namun masih dalam tahap pengiriman karena bibit itu dikirim dari daerah di Pulau Jawa,” harap Yani.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Renak Dungun Zulkifli mengapresiasi atas keberhasilan budidaya udang Vaname yang ada di Desanya tersebut. Menurutnya, keberhasilan itu tak luput dari usaha bersama antara pihak kelompok itu sendiri, serta dukungan dari pihak pemerintah.
“Semoga keberhasilan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Desa Renak Dungun, dan bisa menjadi percontohan bagi kelompok budidaya lainnya,” tutupnya.