
Suarapertama.com – Musyawarah Kerja LAMR merekomendasikan untuk pemberian gelar adat Melayu kepada Presiden Prabowo yang di dinilai berjasa bagi alam Melayu.
Ketua Komisi Rekomendasi Musker LAMR 2025, Datuk Aziun Asy’ari mengatakan bahwa Tuan Prabowo bertahun-tahun memimpin silat nasional bahkan internasional, menggunakan seragam Melayu, menyelenggarakan event silat dengan nama piala Hang Tuah.
Dalam pidato ilmiahnya pertengahan tahun 2024, dia menyebutkan dua hal gemilang dari Indonesia yang harus dijunjung yakni pendiri bangsa dan bahasa Melayu Riau.
Setelah jadi presiden, lanjut Aziun, Datuk Seri Prabowo juga menunjukkan kiprahnya amat besar bagi Melayu Riau. Di antaranya yang sekarang sedang viral adalah penertiban kawasan hutan, 50 persen berada di Riau.
“Sejak betahun-tahun lalu kita tahu, dari temuan DPRD Riau, ada 1,6 juta hektar kebun ilegal di Riau, sedangkan komisi pemberantasan korupsi (KPK) menemukan 1,2 juta hektar. Selama ini pula, data itu tinggal angka-angka, tapi Bapak Prabowo berani mengambil tindakan menertibkannya, dan dalam waktu singkat sudah menyegel hampir satu juta hektar sawit ilegal di Riau, ” lanjut Datuk Aziun.
Selain itu, Presiden Prabowo memenuhi permintaan LAMR agar diadakan Kementerian Kebudayaan. Selain itu, pada masanya pula pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) untuk tingkat SMA terdaftar dalam data pendidikan nasional.
“Kami harus memanggil dia Datuk Seri karena beliau sudah memperoleh gelar di Melaka dan Johor, kini dari Riau pula,” kata Datuk Aziun sambil menambahkan bagaimana Presiden Prabowo tentu akrab dengan kemelayuan karena dia pernah menempuh pendidikan di Malaysia selama empat tahun.