Suarapertama.com – Pemprov Riau telah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau Tahun 2025, yang menjadi forum strategis untuk merumuskan arah pembangunan daerah ke depan.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit tersebut mengusung tema “Perkuatan Fondasi Transformasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah dan Ekonomi Inklusif yang Berkelanjutan”.
Dimana tema ini menandai komitmen Pemprov Riau untuk mempercepat transformasi pembangunan dengan menekankan inovasi, pemerataan, serta keberlanjutan ekonomi di tengah tantangan global dan nasional.
Dalam sambutannya, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan pentingnya perencanaan pembangunan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan jangka menengah maupun panjang.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menghadirkan ide-ide yang adaptif dan inovatif, yang mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat Riau.
“Perencanaan pembangunan memiliki arti yang sangat penting dan strategis. Melalui Musrenbang ini, saya berharap lahir berbagai gagasan inovatif yang dipadukan dengan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara transparan, efektif, efisien, terukur, dan berkelanjutan,” ujar Wahid, Jum’at (2/5).
Nantinya, seluruh hasil pembahasan dan usulan yang telah disampaikan akan dirumuskan dalam bentuk berita acara kesepakatan. Dokumen ini tidak hanya menjadi bukti formal kolaborasi antar pemangku kepentingan, tetapi juga akan menjadi bahan penting dalam penyempurnaan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau tahun 2025.
RKPD tersebut akan memuat secara rinci berbagai kegiatan dan subkegiatan prioritas pembangunan, yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong percepatan pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Dengan diselenggarakannya Musrenbang ini, Pemprov Riau berharap dapat menyusun arah pembangunan yang lebih partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan daerah, demi mewujudkan Riau yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
“Maka dari itu kami minta masukan dan pandangan dari semua stakeholder, termasuk para Gubernur pada masanya, tokoh masyarakat, juga Bupati/Walikota, sehingga apa yang ingin kita capai pada 2026-2030 akan terwujud dengan maksimal,” tutup Wahid.
