
Suarapertama.com – Korps Pengawal Revolusi Islam mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melancarkan serangan rudal terhadap salah satu kantor pusat intelijen israel, Mossad di Tel Aviv. IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa unit Angkatan Udara melakukan operasi yang efektif terhadap Mossad pada Selasa dini hari.
Menurut kantor berita Tasnim dikutip dari Republika, meskipun dilindungi oleh sistem pertahanan udara yang sangat canggih, “Direktorat intelijen militer tentara rezim Zionis, yang dikenal sebagai Aman, dan pusat Mossad di Tel Aviv, yang digunakan untuk merencanakan serangan pembunuhan dan tindakan jahat, terkena serangan IRGC.”
Di Israel, sejauh ini hanya sekitar lima orang yang dilaporkan terluka, dirawat karena luka ringan yang diderita ketika mencoba mencapai tempat penampungan selama tembakan rudal balistik terakhir yang diluncurkan dari Iran. Namun, Aljazirah melaporkan bus yang terbakar dan dampak langsungnya dilaporkan tidak hanya terjadi di wilayah Tel Aviv tetapi juga di Herzliya.
Di Herzliya, sensor militer Israel telah melarang publikasi gambar dan informasi tentang situs tersebut, dan mengklasifikasikannya sebagai situs sensitif. Hal ini yang biasanya berarti bahwa situs tersebut adalah aset atau situs militer, intelijen, atau strategis yang tidak ingin diungkapkan oleh sensor militer Israel.
Semalam terjadi pengetatan pembatasan sehingga informasinya sulit diverifikasi. Saat IRGC mengatakan bahwa mereka menargetkan gedung intelijen di Herzliya, Mossad, dan intelijen militer Israel (Aman), klaim tersebut masih belum terjawab dari pihak Israel.
Pasukan militer Iran telah melancarkan beberapa putaran serangan rudal balasan terhadap sasaran Israel sejak 13 Juni setelah rezim Zionis menyerang Iran. Tindakan agresi dan serangan udara rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir, militer, dan pemukiman Iran telah mengakibatkan kematian para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga negara biasa, termasuk 45 wanita dan anak-anak.