
Beredarnya pemberitaan dan tagar #SaveDPRDKotaDumai memicu perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama di kedai-kedai kopi.
Dhery Perdana Nugraha, seorang pemuda yang kerap muncul di berbagai media terkait isu lingkungan, kini turut menyoroti permasalahan internal di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai. Ia menyampaikan,
“Apa sebenarnya permasalahan mereka sampai-sampai harus ‘diselamatkan’ oleh rakyat? Ada tiga pilihan sebenarnya: yang pertama, jadikan ketua dan anggotanya sebagai masyarakat biasa saja; kedua, anggap saja semuanya sebagai ketua; atau ketiga, biar kami saja yang membentuk Dewan Perwakilan Rakyat versi swasta.”
Dhery juga menambahkan bahwa beberapa persoalan lingkungan dan konflik perusahaan yang telah diambil alih oleh DPRD Kota Dumai hingga kini belum menemukan solusi konkret.
“Fungsi DPRD sebagai lembaga legislasi, penganggaran, dan pengawasan bisa dikatakan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dhery mengkritisi sikap DPRD yang kerap berlindung di balik narasi kebijakan pusat ketika berhadapan dengan kepentingan masyarakat.
“Mulai dari alasan efisiensi hingga defisit anggaran—kita tahu kondisi keuangan nasional sedang tidak baik, dari pusat hingga daerah. Tapi anehnya, DPRD tidak pernah terdengar memberi solusi atau masukan kepada eksekutif tentang bagaimana mencari tambahan anggaran untuk kepentingan rakyat. Lucu saja, di negeri yang kaya ini, tak ada formulasi nyata dari para wakil rakyat kita di sana.”
Menutup pernyataannya, Dhery menanggapi tagar yang sedang ramai tersebut dengan nada satir,
“Kalau DPRD minta diselamatkan, lalu siapa yang menyelamatkan rakyat kecil di zaman serba sulit ini?”
tambahnya.
#JanganMakanSorang