
Suarapertama.com – Pria bernama Jaya Mustofa (27) di Kabupaten Siak, Riau ditemukan meninggal dunia usai dilaporkan hilang di Sungai Siak. Korban ditemukan setelah dilakukan pencarian selama dua hari.
“Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kasat Polairud Polres Siak AKP Jefri Antonius Purba,” Jumat (16/5).
Korban ditemukan di Sungai Siak Kampung Teluk Merempan Kecamatan Mempura Kabupaten Siak pada Jumat (16/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Tengku Rafian.
“Sekitar pukul 07.00 WIB, jenazah Jaya Mustofa dibawa ke RSUD terdekat menggunakan ambulans untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Selama proses pencarian hingga evakuasi, situasi berlangsung aman dan kondusif,” kata AKP Jefri.
Untuk diketahui, kapal pompong ditumpangi tiga orang tenggelam di Kabupaten Siak, Riau. Dua orang selamat dan satu orang dilaporkan hilang. Peristiwa itu terjadi di Perairan Sungai Siak, Kampung Sri Gemilang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak, pada Rabu (14/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal itu bermuatan tiga orang yang pulang dari belanja sembako.
“Menurut data yang kita terima bahwa pada Rabu (14/5) sekitar pukul 18.00 WIB, korban Jaya Mustofa bersama dua orang rekannya berangkat dari area perkebunan kelapa sawit milik Apeng untuk berbelanja keperluan sembako dengan pompong dan menyeberangi sungai Siak,” kata Plt Kepala BPBD Siak Heriyanto, Kamis (15/5).
Korban dan rekannya pulang kembali ke lokasi kebun sekitar pukul 22.00 WIB, berdasarkan keterangan dari rekannya, pompong yang digunakan korban dan rekannya tenggelam sebelum mencapai dermaga.
“Dua orang berhasil ke tepi dan selamat, dan satu orang atas nama Jaya Mustofa (27) hilang,” ujar Heriyanto.
Penyebab tenggelamnya pompong tersebut diduga karena muatan yang berlebihan dan kondisi pompong yang tidak memadai.
“Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Satpol PP Kecamatan Koto Gasib serta masyarakat setempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan perahu karet dan pompong milik masyarakat, serta dilakukan koordinasi lintas sektor untuk memperluas area pencarian, mengingat arus sungai cukup deras,” imbuhnya.