
Suarapertama.com – BPBD Pekanbaru mengungkapkan bahwa Kota Pekanbaru masih aman dan tekendali dari peristiwa Karhutla, hal ini yang menyebakan belum ditetapkannya status siaga darurat.
“Situasi terkendali, tak begitu tinggi intensitas apinya,” kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pekanbaru, Suhendri, Kamis (1/5) sore.
Namun, pihaknya tetap standby 24 jam dan langsung turun apabila ada masyarakat yang melaporkan titik api. “Kita langsung turun padamkan,” tegasnya.
BPBD Pekanbaru juga tetap berkoordinasi dengan stakeholder lainnya untuk bersama sama mencegah karhutla terjadi. “Kalau seandainya misalnya kita tidak ada air di lapangan, maka kita akan kerja sama dengan Damkar,” ujarnya.
Sementara itu, terkait belum ditetapkannya status siaga darurat Karhutla 2025, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho membenarkannya.
Namun demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru terus melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya Karhutla di ibukota Provinsi Riau itu.
“Pemkot Pekanbaru belum tetapkan status siaga Karhutla, yang penting kita lakukan persiapan terlebih dahulu. Lebih baik kita siap dari awal daripada kebakaran terjadi tapi kita tidak siap,” kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho,
Agung Nugroho mengatakan, bahwa di Pekanbaru ada beberapa wilayah yang menjadi fokus pemantauan karhutla yaitu Kecamatan Payung Sekaki, Rumbai, dan Rumbai Pesisir.
Selain itu Pemkot Pekanbaru juga menyiagakan ribuan personel untuk memantau dan pencegahan karhutla dan disebar ke kecamatan.
“Kita siapkan personel, anggaran, alat, dan semuanya. Kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran,” tambahnya.