
Suarapertama.com – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Sabtu (28/6) mengumumkan bahwa Iran melarang Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi masuk ke negaranya.
Iran juga tidak akan mengizinkan IAEA memasang kamera pengawas di fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
“Kami tidak akan memperbolehkan IAEA memasang kamera-kamera di instalasi nuklir kami, dan kepala agensi akan dilarang untuk masuk ke negara (Iran),” kata Araghchi dalam keterangannya dikutip IRNA, dilansir Yeni Safak.
Pengumuman Araghchi ini menyusul meningkatnya ketegangan antara Teheran dan badan pengawas PBB itu terkait akses pengawasan dan transparansi di tengah konfrontasi militer Iran dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Keputusan Iran ini diambil setelah parlemen Iran pada Rabu lalu meloloskan RUU yang menyetop sementara kerja sama Iran dengan IAEA.
Sebelumnya, Araghchi menuduh Rafael Grossi telah “mengkhianati tugasnya” karena mendesak mengunjungi fasilitas nuklir Teheran yang dibom AS. “IAEA dan Direktur Jenderalnya (Rafael Grossi) bertanggung jawab penuh atas keadaan yang menyedihkan ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah pernyataan di X, Jumat (27/6).
Desakan Grossi untuk mengunjungi fasilitas (nuklir) yang dibom dengan dalih perlindungan tidak ada artinya, dan bahkan mungkin bermaksud jahat. Iran berhak untuk mengambil langkah apa pun untuk membela kepentingannya, rakyatnya, dan kedaulatannya,” ujar Araghchi menegaskan.