
Suarapertama.com – Puluhan warga Desa Ranah mendatangi Markas Polres Kampar, Kamis (12/6), mereka menuntut agar kepolisian segera menangkap seorang warga desa setempat inisial AM yang diduga melakukan perbuatan cabul.
Aksi massa yang berlangsung damai itu diterima langsung oleh Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan. Mihardi menyampaikan pentingnya perdamaian internal di antara keluarga korban.
“Hari ini saya serahkan dulu ke pihak korban dan keluarga, betul-betul saling berdamai di dalam keluarganya,” ujar AKBP Mihardi Mirwan.
Dijelaskannya, perdamaian yang dimaksud adalah kesepakatan agar tidak ada perbedaan pandangan di antara keluarga.
Ia menyoroti adanya perbedaan pandangan di internal keluarga, bahkan dengan adanya penasihat hukum yang mendampingi. “Ketiga antisipasi, katanya intimidasi untuk menerima uang damai,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kasus ini melibatkan perempuan, yang merupakan aib keluarga, serta menyangkut hubungan baik antar keluarga, tetangga, dan masyarakat desa.
“Ini masalah perempuan, masalah aib keluarga, jaga hubungan baik keluarga, tetangga dan masyarakat. Mana ada ajaran umat Islam mengumbar aib, kemudian menghakimi, kan tidak boleh,” katanya.
AKBP Mihardi menyebutkan bahwa dorongan masyarakat untuk turun ke jalan adalah bagian dari keinginan sosial yang dituangkan dalam surat pernyataan. “Bunyi surat, pernyataan ada sama ibu Kapolsek,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menyarankan untuk damai. “Saya tegakkan hukum tapi juga memperhatikan hak-hak korban dan untuk kebaikan warga desa semuanya,” pungkas AKBP Mihardi Mirwan.