
Suarapertama.com – Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI menyosialisasikan Program Makanan Bergizi (MBG) di Desa Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar pada Rabu (18/6).
Sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Sahidin, Staf Koordinator Promosidan Edukasi Gizi BGN Mohamad Fadil Alchoiri, dan Kepala Desa Tanjung Rambutan Dedi Wahyudi.
Sahidin memberikan pemaparan mengenai pentingnyakolaborasi antara berbagai pihak dalam menyukseskanprogram MBG.
“Kegiatan yang merupakan kelanjutan dari inisiatifBGN ini menegaskan bahwa sasaran utama program ini adalah siswa sekolah serta kelompok non-pesertadidik seperti ibu hamil, menyusui, dan balita,” terang Sahidin.
Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasiemas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi BGN Mohamad Fadil Alchoiri, menyampaikan materi utamatentang pentingnya pemenuhan gizi untukmeningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasangenerasi muda.
“Masyarakat yang terpenuhi gizinya akan berdampaklangsung pada penurunan angka stunting, sertapeningkatan kualitas sumber daya manusia secaraumum,” ucap Mohamad Fadil Alchoiri.
“MBG bertujuan agar tidak ada lagi kasus stunting maupun gizi buruk. Pemenuhan gizi sejak dini akanmembentuk generasi penerus bangsa yang lebih cerdasdan sehat,” jelas Fadil.
Lebih lanjut, Mohamad Fadil juga mengatakan bahwa hingga saat ini Desa Tanjung Rambutan belum melakukan kegiatan terkait program MBG. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan akan segera terbangun dapur sehat untuk mengatasi stunting dan malnutrisi.
Sementara itu berdasarkan data nasional jumlah datapendirian SPPG per 16 Juni 2025 saat ini berjumlah 1.787 unit dengan mencakup 6.247.500 jiwa.
“Desa Tanjung Rambutan Riau hingga saat ini belummemiliki dapur MBG. Oleh karena itu, diperlukanproses pengajuan dan pendampingan selama kuranglebih enam bulan. Selain itu, disampaikan pula perlunya pemetaan data penerima manfaat, sertakoordinasi antara RT/RW dan pemerintah desa untukmempercepat proses implementasi,” imbuhnya.
BGN bersama Pemerintah Daerah juga mendorongpercepatan pelaporan dan update data penerimamanfaat yang dapat melibatkan BUMDes sebagaipengelola local.
Menindaklanjuti program MBG di daerahnya, KepalaDesa Tanjung Rambutan, Dedi Wahyudi menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan program MBG. Ia berharap agar Dapur MBG dapatsegera direalisasikan di wilayahnya untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat, khususnya bagikelompok rentan.
Program MBG diharapkan dapat terus dikembangkandan diperluas ke desa-desa lain, guna memastikankualitas gizi masyarakat Indonesia meningkat secaramerata dan berkelanjutan.