
Suarapertama.com – Operasi Patuh Lancang Kuning 2025 resmi dijalankan oleh Polda Riau sejak hari ini, Senin (14/7) dan akan berlangsung hingga 27 Juli 2025.
Kapolda Riau Irjen Herry menegaskan bahwa Operasi Patuh bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian dari transformasi budaya lalu lintas yang lebih tertib dan beradab.
“Penegakan hukum lalu lintas harus dilakukan secara adil, transparan, dan bebas dari praktik transaksional. Edukasi dan pendekatan humanis tetap dikedepankan agar masyarakat semakin sadar dan disiplin dalam berlalu lintas,” tegas Irjen Herry saat apel gelar pasukan di Mapolda Riau.
Operasi tahun ini menargetkan delapan jenis pelanggaran lalu lintas utama yang dinilai menjadi penyebab utama kecelakaan dan ketertiban jalan, yakni:
Penggunaan ponsel saat berkendara, Pengemudi di bawah umur, Sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang, Tidak memakai helm standar/Sabuk pengaman, Berkendara di bawah pengaruh alkohol, Melawan arus ,Melebihi batas kecepatan, dan Kendaraan over dimension dan over loading (ODOL)
Terkhusus kendaraan ODOL dari luar provinsi, Kapolda menegaskan bahwa kendaraan yang beroperasi di wilayah Riau wajib melakukan balik nama untuk kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
Menurut Irjen Herry, berdasarkan catatan Operasi Patuh 2024, terjadi 10 kecelakaan lalu lintas dengan 4 korban jiwa, serta lebih dari 4.283 tindakan penilangan. Tahun ini, pendekatan akan lebih kolaboratif dan edukatif, dengan tetap mengedepankan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
“Kami berharap penurunan signifikan baik dari sisi pelanggaran maupun kecelakaan bisa tercapai. Edukasi tetap diutamakan, namun pelanggaran serius tetap akan kami tindak secara profesional,” singkatnya.
Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Lukman Taufiq Nurhidayat mengungkapkan bahwa total 971 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini, terdiri dari 122 personel Polda dan 849 dari seluruh Polres jajaran.
“Operasi ini bukan hanya tentang tilang atau razia. Ini tentang masa depan kita bersama. Mari kita wujudkan lalu lintas yang tertib, aman, dan manusiawi sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” katanya menyudahi.