
Suarapertama.com – Forum Honorer R2 dan R3 Data Base Tahap I menemui langsung Bupati Afni di Balai Datuk 4 Suku, Komplek Perumahan Abdi Praja, Rabu (2/7). Mereka menyampaikan aspirasi dari 1.893 tenaga honorer yang belum mendapatkan formasi dalam seleksi PPPK sebelumnya.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Siak Afni, serta perwakilan dari Forum Honorer R2 dan R3 yang diketuai oleh Ecy Novemirata selaku juru bicara forum.
Ecy menyampaikan, dari total 1.903 honorer yang masuk dalam data base tahap I di BKN, saat ini tersisa 1.893 orang.
Mereka merupakan tenaga honorer yang belum berhasil mendapatkan formasi dari total 969 formasi yang tersedia pada seleksi PPPK sebelumnya.
“Formasi yang tersedia terbagi menjadi 616 formasi teknis, 100 untuk fungsional guru, dan 253 formasi untuk tenaga kesehatan. Namun begitu, jumlah pelamar mencapai 2.563 orang,” terang Ecy.
Forum Honorer R2 dan R3 berharap agar seluruh honorer yang telah lama mengabdi ini dapat segera diberikan kepastian status, serta memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi PPPK Penuh Waktu.
“Dari 1.893 honorer, 719 di antaranya sudah mengabdi selama 15 sampai 21 tahun. Bahkan ada yang telah berusia di atas 50 tahun, dengan yang tertua berusia 58 tahun,” katanya.
Ini semua, lanjut Ecy, adalah wujud pengabdian yang patut diperhatikan dan diapresiasi.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Afni menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Siak tidak menutup mata atas perjuangan dan pengabdian kawan-kawan honorer.
Kendati demikian, kondisi keuangan daerah saat ini masih menjadi kendala utama.
“APBD kita yang sebelumnya diasumsikan mencapai Rp3,1 triliun, ternyata hanya mampu direalisasikan di angka Rp2 hingga Rp2,1 triliun. Ditambah lagi dengan beban utang sebesar Rp327 miliar yang harus kita selesaikan,” tutur Afni.
Beliau menambahkan bahwa sesuai aturan, belanja pegawai hanya boleh maksimal 30% dari total APBD. Situasi inilah yang membuat pemerintah belum bisa memberikan keputusan terkait pengangkatan honorer R2 dan R3 menjadi PPPK penuh waktu.
Meski dalam keterbatasan, Bupati Siak menyatakan keseriusannya untuk terus memperjuangkan nasib para honorer ini. Afni juga bilang bahwa dirinya secara pribadi memiliki hubungan emosional dengan beberapa honorer yang tergabung dalam forum.
“Saya sangat memahami perasaan bapak dan ibu sekalian. Di forum ini, ada teman, sahabat, bahkan adik saya sendiri. Maka, saya tidak akan tinggal diam. Kami akan mencari skema terbaik bersama BKN dan Kementerian PAN-RB,” ucap Afni.
Dalam waktu dekat, Bupati Siak akan mengajak perwakilan Forum R2 dan R3 untuk ikut dalam konsultasi dengan pihak BKN dan Kementerian PAN-RB guna mencari solusi yang realistis dan berpihak kepada honorer.
“Mari kita bersama-sama berjuang, dan saya mohon agar kita semua bersabar. Ini bukan perjuangan yang mudah, tapi insya Allah akan ada jalan jika kita hadapi bersama. Nanti saat konsultasi, saya harap perwakilan forum bisa ikut, agar suara kalian sampai langsung ke pusat,” tutupnya memungkasi.