Suarapertama.com – Dengan senyum yang teduh dan langkah penuh keyakinan, Afni Zulkifli resmi dilantik sebagai Bupati Siak Terpilih periode 2025–2030, Rabu (4/6).
Sosok perempuan yang lahir di Siak Sri Indrapura pada 28 Juni 1985 itu tak hanya dikenal sebagai Jurnalis dan akademisi, tetapi juga aktivis lingkungan yang telah mengabdikan dirinya dalam berbagai bidang sebelum akhirnya menapaki takdir sebagai Bupati Siak.
Sejak usia belia, Afni sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia akademik. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 002 Siak Sri Indrapura, kemudian melanjutkan ke MTS Darul Hikmah, hingga menamatkan SMA di SMAN 1 Siak pada tahun 2003.
“Bagi saya, pendidikan adalah kunci untuk membuka gerbang perubahan,” tutur Afni dalam sebuah wawancara beberapa waktu silam.
“Setiap pengalaman belajar bukan hanya soal gelar, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa berkontribusi untuk masyarakat,” ujar wanita berhijab itu.
Semangat itu membawanya ke Universitas Islam Malang untuk meraih gelar sarjana (2003–2007).
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan magister di Universitas Riau pada 2010, dan kemudian meraih gelar doktor di Universitas Pasundan pada 2020 silam.
Afni mengawali karier profesionalnya sebagai jurnalis di Pekanbaru dan Jakarta, dia dikenal lewat isu-isu lingkungan yang kerap terabaikan yang terus dia tulis.
“Jurnalistik mengajarkan saya untuk mendengar suara-suara yang tak terdengar,” ujarnya.
Dunia jurnalistik menuntunnya pada panggilan yang lebih luas, aktivis lingkungan. Ia terlibat sebagai tenaga ahli di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama hampir satu dekade.
Di sana, ia mengawal berbagai program rehabilitasi hutan dan kebijakan perubahan iklim.
“Lingkungan adalah rumah kita bersama,” kata Afni dengan mata berbinar.
“Saya belajar bahwa kebijakan publik harus berpihak pada alam, agar manusia juga terlindungi,” tegasnya.
Di Kementerian LHK, Afni menangani monitoring dan evaluasi rehabilitasi hutan di wilayah Indragiri Rokan, termasuk menjadi mediator konflik masyarakat sekitar kawasan hutan.
Pengalaman tersebut tentu saja memperkaya perspektifnya dalam mengelola dinamika sosial.
Tak hanya di tingkat nasional, Afni juga mewakili Indonesia dalam konferensi internasional perubahan iklim. Ia menjadi delegasi pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (COP) selama tiga tahun berturut-turut.
“Itu pengalaman yang luar biasa, saya belajar bagaimana kebijakan global bisa diterjemahkan dalam konteks lokal,” ungkapnya.
Selain di pemerintahan, Afni tetap aktif di dunia akademik sebagai dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (Unilak).
Afni membimbing mahasiswa dalam penelitian kebijakan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
Kepekaannya terhadap isu-isu sosial membuatnya dipercaya sebagai Ketua Muslimat NU Kabupaten Siak periode 2024–2029.
Perannya dalam organisasi ini memperlihatkan dedikasinya untuk memberdayakan perempuan dan masyarakat.
“Bagi saya, menjadi pemimpin bukan hanya soal jabatan, tetapi soal keberanian untuk mendengarkan,” katanya.
“Saya ingin memastikan setiap kebijakan yang diambil berpihak kepada masyarakat,” sambungnya.
Pencalonannya pada Pilkada Kabupaten Siak 2024 bersama Syamsurizal sebagai pasangan calon bupati-wakil bupati menjadi awal perjalanan politik yang penuh tantangan.
Mereka berhasil mengalahkan petahana Alfedri-Husni Merza dengan selisih tipis 224 suara.
Namun demikian, kemenangan Afni-Syamsurizal tak serta merta membuat jalan mereka mulus. Pasangan lawan menggugat hasil pemilihan ke Mahkamah Konstitusi (MK), menuduh adanya pelanggaran prosedural dan kecurangan dalam proses pemungutan suara.
Setelah melalui proses panjang di MK, gugatan tersebut akhirnya ditolak. Pada 7 Mei 2025, Afni Zulkifli dan Syamsurizal resmi ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak terpilih periode 2025–2030.
Kemenangannya disambut hangat oleh masyarakat yang telah menaruh harapan besar padanya.
“Ini bukan kemenangan saya pribadi,” ujar Afni dengan rendah hati.
“Ini adalah kemenangan untuk seluruh masyarakat Siak,” katanya lagi.
Kepada awak media, Afni menegaskan komitmennya untuk mengedepankan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
“Saya ingin setiap kebijakan kita punya dampak positif, terutama bagi petani, perempuan, dan generasi muda,” katanya.
Afni juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun Kabupaten Siak yang lebih maju dan lestari.
“Kita harus bergandengan tangan, agar Siak menjadi rumah yang nyaman untuk semua,” ungkapnya.
Dengan latar belakang akademik, pengalaman birokrasi, dan komitmennya terhadap lingkungan, Afni Zulkifli diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Siak.
Perjalanan dan lika liku perjuangan Afni menjadi bukti bahwa dedikasi dan konsisten dapat membuka jalan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin.
“Insya Allah, saya akan mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya, mari kita bersama-sama membangun Siak yang lebih hijau, lebih maju, dan lebih sejahtera,” tutupnya.
