
PT Pertamina Patra Niaga menuai kritik dari kalangan pemuda Kota Dumai akibat kebijakannya yang dinilai tidak berpihak pada pengembangan olahraga daerah. Perusahaan plat merah tersebut dianggap tidak peduli terhadap minimnya fasilitas olahraga di Dumai, khususnya di bidang sepak bola.
Tokoh Pemuda Dumai, M. Arya Mulyawan, mengungkapkan bahwa lapangan sepak bola yang dimiliki perusahaan sebenarnya berada cukup jauh dari pusat kegiatan industri dan tidak mengganggu operasional. Namun, alih-alih mendukung, pihak perusahaan justru mengenakan tarif penggunaan kepada masyarakat.
“Alih-alih mendukung kreativitas dan pembinaan pemuda, mereka justru mempersulit dengan membebankan biaya sebesar Rp135 ribu sekali pakai. Ini sangat disayangkan, padahal fasilitas tersebut bisa menjadi sarana pengembangan bakat generasi muda,” kritik Arya.
Ia menambahkan, perusahaan seharusnya lebih fokus memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak akibat lalu lintas kendaraan operasional mereka, ketimbang membatasi akses masyarakat terhadap lapangan yang tidak aktif digunakan secara optimal.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Dumai yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Persemai Dumai telah mengajukan surat resmi permohonan pemakaian lapangan kepada pihak perusahaan. Namun, permohonan itu justru dijawab dengan syarat pembayaran, tanpa mempertimbangkan aspek sosial dan kepentingan publik.
Kebijakan ini memunculkan kesan bahwa perusahaan lebih mementingkan keuntungan daripada tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat sekitar. Di tengah keterbatasan fasilitas olahraga di Dumai, tindakan Pertamina Patra Niaga ini dinilai mencerminkan kurangnya empati terhadap pembangunan generasi muda dan peran aktif dalam pengembangan daerah.