Skip to content
Suara Pertama

Suara Pertama

Bersuara dengan Berita

Primary Menu
  • Home
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Opini
  • Lainnya

Perang Iran-Israel, Pengamat Dahlan: Ancam Kenaikan Harga dan Pasokan Minyak Global

Riko 19 Juni 2025
Perang Iran-Israel, Pengamat Dahlan: Ancam Kenaikan Harga dan Pasokan Minyak Global

Suarapertama.com – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah serangan misil saling dilancarkan, pada Selasa (17/06) dini hari. Konflik ini menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak dan memicu kekhawatiran internasional akan eskalasi lebih lanjut. Situasi ini menandai salah satu titik paling genting dalam hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Pengamat Ekonomi UNRI, Dahlan Tampubolon menilai konflik yang terjadi dapat mengancam stabilitas harga bahan pokok dalam negeri. 

Menurutnya hal ini imbas dari adanya gangguan pasokan minyak global pada Selat Hormuz. Sehingga potensi serangan yang ada dapat mengganggu aliran minyak mentah dari Timur Tengah. 

“Gejolak Iran Israel ini memiliki potensi besar memicu kenaikan harga harga bahan pokok secara global dan Indonesia tak terkecuali. Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di Dunia dan Selat Hormuz yang terletak di lepas pantai Iran, itu juga jalur pelayaran vital sebagian besar pasokan minyak global,” ujar Dahlan.

Lebih jauh, Ia memandang bahwasanya para investor minyak akan meningkatkan premi resiko untuk antisipasi gangguan tersebut. 

“Gangguan pasokan ini secara langsung mendorong kenaikan harga minyak. Ketidakpastian politik dan militer di wilayah tersebut akan meningkatkan premi resiko bagi para investor dan pedagang minyak. Mendorong harga lebih tinggi sebagai antisipasi gangguan di masa depan,” jelasnya. 

Ditambah konflik ini akan berdampak pada harga jual akhir di berbagai bahan pokok, diantaranya pupuk, pestisida, dan operasional mesin pertanian yang bergantung pada bahan bakar. 

“Kenaikan harga bahan bakar akan meningkatkan biaya produksi pertanian yang pada akhirnya akan diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga bahan pokok yang lebih tinggi,” ujarnya. 

Dijelaskannya lagi, proses produksi makanan olahan, pengemasan hingga pendinginan perlu energi yang sebagian besar dari bahan bakar fosil. 

Tentu ini dapat meningkatkan biaya energi pada sektor harga produk olahan makanan. 

“Konflik Timur Tengah juga dapat menganggu rantai pasok global lebih luas, tak hanya mintak, rute pelayaran dan perdagangan juga terpengaruh. Menyebabkan keterlambatan dan kenaikan biaya pengiriman untuk berbagai komoditas. Termasuk bahan baku untuk produksi,” ujarnya. 

Ketidakpastian geopolitik yang tinggi ini juga dapat menyebabkan sentimen pasar negatif dan adanya kekhawatiran inflasi di beberapa sektor. 

“Investor mungkin akan mencari aset yang  lebih aman, mata uang domestik Rupiah pun bisa melemah. Tentu juga akan meningkatkan harga barang impor termasuk beberapa harga pangan dan komponen produksi,” sebutnya.  

*onflik Iran-Israel Ancam Kenaikan Harga dan Pasokan Minyak. Pengamat Dahlan Sarankan BI Jaga Stabilitas Rupiah

Pengamat Ekonomi Dahlan Tampubolon menjelaskan pemerintah perlu melakukan kajian ulang terhadap asumsi harga ICP dan nilai tukar Rupiah dalam APBN. 

“Jika tren saat ini berlanjut, revisi asumsi ICP agar lebih realistis untuk menghindari under bugdeting yang signifikan,” katanya. 

Dijelaskannya anggaran subsidi energi tahun ini menggunakan asumsi harga minyak Indonesia (ICP) sebesar USD 82 per Barel. Harga minyak mentah Brent naik saat ini menjadi USD 75,35 per barel. Meskipun saat ini harga Brent lebih rendah dari asumsi ICP. Perlu diingat bahwa  Harga Brent naik sebesar USD 1.12 atau 1,5 persen. 

Jika tren ini berlanjut maka pemerintah harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk menutupi selisih antara harga pasar dan harga yang ditetapkan untuk konsumen (melalui subsidi). 

“Harga ICP cenderung mengikuti pergerakan harga minyak mentah global seperti Brent. Jadi kenaikan harga Brent ini adalah indikator awal potensi kenaikan ICP, jika ICP melampauu USD 82 per barel. Subsidi akan membengkak, anggaran subsidi energi sebesar Rp 16.000 per dolar AS,” ungkapnya. 

Lebih jauh, menurut Dahlan, pemerintah harus segera mencari potensi efisiensi di pos anggaran lain yang sekiranya kurang prioritas, serta dapat menyiapkan alokasi anggaran darurat atau dana cadangan.

“Siapkan alokasi anggaran darurat atau dana cadangan, yang bisa diakses dengan cepat jika subsidi membengkak diluar perkiraan. Bank Indonesia harus berkoordinasi erat dengan Kementerian Keuangan. BI juga harus dapat menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui intervensi pasar yang terukur, sambil tetap memperhatikan target inflasi,” katanya. 

Dalam jangka panjang mempercepat transisi ke energi terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang fluktuatif harganya.  Dahlan menilai Ini termasuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, angin, panas bumi, dan biomassa. Mendorong program efisiensi energi di sektor industri, komersial, dan rumah tangga.

Kampanye kesadaran dan insentif untuk penggunaan perangkat hemat energi dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.  

Gas alam dapat menjadi jembatan transisi yang lebih bersih dan stabil harganya dibandingkan minyak bumi. Percepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk rumah tangga dan industri.  

Secara bertahap dan terukur, evaluasi kembali skema subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Subsidi harus lebih menyasar masyarakat rentan dan bukan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, termasuk yang mampu. Ini bisa dilakukan dengan sistem kartu subsidi atau data penerima yang terintegrasi. 

Namun, implementasinya harus hati-hati dan dengan komunikasi publik yang jelas untuk menghindari gejolak sosial.

Respons terhadap potensi kenaikan harga-harga bahan pokok. Memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok strategis (beras, gula, minyak goreng, daging, telur) di seluruh wilayah. Lakukan monitoring ketat terhadap stok dan distribusi.  Jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar, lakukan operasi pasar atau intervensi langsung untuk menstabilkan harga, terutama di tingkat konsumen. 

 Berikan insentif atau subsidi kepada petani untuk menjaga produktivitas, serta pastikan harga pembelian di tingkat petani wajar agar mereka tidak merugi di tengah kenaikan biaya produksi.  

Investasi dalam teknologi pertanian (misalnya irigasi, varietas unggul, mekanisasi) untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan pangan.

Mendorong efisiensi logistik dan rantai pasok dari produsen ke konsumen untuk mengurangi biaya distribusi. Ini bisa melalui pengembangan sentra-sentra distribusi lokal atau platform digital. Peran Bulog dan BUMN pangan lainnya perlu diperkuat untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. 

Jika harga bahan pokok melonjak signifikan, pemerintah harus siap menyalurkan bantuan sosial (tunai atau pangan) tambahan kepada kelompok masyarakat rentan untuk menjaga daya beli mereka. Perkuat pengawasan terhadap praktik penimbunan atau spekulasi yang dapat memicu kenaikan harga tidak wajar. Berikan sanksi tegas bagi pelanggar.

Edukasi masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan tidak panik dalam menghadapi isu kenaikan harga.

Indonesia sebagai negara besar dan anggota G20 perlu memainkan peran aktif dalam diplomasi global untuk meredakan ketegangan geopolitik, termasuk antara Iran dan Israel. Stabilitas global akan berkontribusi pada stabilitas harga komoditas. Membangun kemitraan dan perjanjian perdagangan yang kokoh dengan negara-negara produsen pangan dan energi lain untuk mengamankan pasokan di tengah ketidakpastian global.

Dengan mengimplementasikan kombinasi kebijakan-kebijakan ini secara sinergis, pemerintah dapat meminimalkan dampak negatif dari kenaikan harga energi dan bahan pokok terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kuncinya adalah proaktif, adaptif, dan berorientasi pada solusi jangka panjang.

Continue Reading

Previous: Berlaku Tiga Hari, Ini Mal di Pekanbaru yang Gratis Parkir
Next: Pengedar di Batang Gansal Diringkus, Polisi Sita 21 Paket Sabu

Berita Terkait

Mulai 22 Juni Mendatang, Naik Bus Trans Metro Gratis

Mulai 22 Juni Mendatang, Naik Bus Trans Metro Gratis

Riko 19 Juni 2025
Tercatat 2

Tercatat 2.124 Pencari Kerja Ikuti Job Fair Pekanbaru 2025

Riko 19 Juni 2025
Muflihun ‘Melawan’ di Kasus SPPD Fiktif

Muflihun ‘Melawan’ di Kasus SPPD Fiktif

Riko 19 Juni 2025

Berita Terbaru

  • Mulai 22 Juni Mendatang, Naik Bus Trans Metro Gratis
  • Tercatat 2.124 Pencari Kerja Ikuti Job Fair Pekanbaru 2025
  • Muflihun ‘Melawan’ di Kasus SPPD Fiktif
  • TikTok Akuisisi Tokopedia, Rivqy Khawatirkan Nasib UMKM
  • LaNyalla: Menteri Jangan Bebani Presiden dengan Kebijakan yang Dibuat
Copyright © All rights reserved. | Suarapertama.com