Skip to content
Suara Pertama

Suara Pertama

Bersuara dengan Berita

Primary Menu
  • Home
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Opini
  • Lainnya

PT GAG Buka Suara Soal Kekisruhan Tambang di Raja Ampat

Riko 11 Juni 2025
PT GAG Buka Suara Soal Kekisruhan Tambang di Raja Ampat

Suarapertama.com – PT GAG Nikel (GN) akhirnya buka suara terkait aktivitas pertambangan di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Perusahaan menyebut kegiatan tambang dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan sesuai prosedur teknis yang berlaku.

Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Direktur Gag Nikel Arya Arditya mengatakan lokasi tambang mereka berada di luar zona Geopark Raja Ampat. Ia menyebut empat pulau utama yang masuk dalam batas Geopark, yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool, tidak mencakup Pulau Gag.

“Karena Pulau Gag berada cukup jauh dari keempat pulau tersebut, kegiatan pertambangan PT Gag Nikel dipastikan tidak berada di zona Geopark Raja Ampat,” kata Arya dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (11/6).

Perusahaan juga menyayangkan beredarnya informasi yang menyebut bahwa aktivitas tambang telah merusak Pulau Gag. Menurut Arya, Gag Nikel telah menerapkan sejumlah sistem pengelolaan limbah dan pemantauan kualitas air untuk meminimalkan dampak lingkungan.

“Kami sudah melakukan berbagai hal dalam melaksanakan operasional berkelanjutan agar tidak merusak Pulau Gag. Antara lain dalam hal pengelolaan limbah, PT Gag Nikel telah menerapkan prosedur sesuai standar pertambangan yang berlaku,” ujarnya.

Ia menjelaskan sistem drainase, sump pit, dan kolam pengendapan digunakan untuk menampung air larian. Air tersebut kemudian diproses melalui lima kompartemen sebagai filter dan sedimentasi sebelum dilepas ke badan sungai, dengan pengukuran Total Suspended Solids (TSS) dilakukan setiap hari.

Beberapa program lingkungan juga dijalankan perusahaan, di antaranya reklamasi area tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), dan konservasi terumbu karang. Menurut data perusahaan, hingga akhir 2024 reklamasi telah mencakup 131 hektare (ha), dengan lebih dari 350 ribu pohon ditanam.

Adapun kadar polutan air dan udara dari aktivitas tambang disebut masih di bawah ambang batas. Dalam laporan pemantauan 2024, nilai TSS tercatat antara 5-27 mg/L, pH air limbah berada di kisaran 7-8, dan kadar Chromium VI tercatat antara 0,03-0,07 mg/L.

Continue Reading

Previous: Menuju Gaza, Konvoi Soumoud Tiba di Libya
Next: Enam Negara Bertarung di Round ke 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada Indonesia

Berita Terkait

Sari Jadi Gemetar Alam Juara Pertama di Tepian Nyiur Melambai, Berikut Peringkat Juara Rayon 1

Sari Jadi Gemetar Alam Juara Pertama di Tepian Nyiur Melambai, Berikut Peringkat Juara Rayon 1

Riko 16 Juni 2025
Tiga Peserta Lolos Seleksi Terbuka Jabatan Sekdaprov Riau, Ini Namanya

Tiga Peserta Lolos Seleksi Terbuka Jabatan Sekdaprov Riau, Ini Namanya

Riko 16 Juni 2025
Warga Usir Dua Ekor Gajah hingga ke Batas Pinggir Desa Sotol

Warga Usir Dua Ekor Gajah hingga ke Batas Pinggir Desa Sotol

Riko 16 Juni 2025

Berita Terbaru

  • Sari Jadi Gemetar Alam Juara Pertama di Tepian Nyiur Melambai, Berikut Peringkat Juara Rayon 1
  • Buruh Lokal Tuntut Keadilan, KSOP Dumai Dinilai Abaikan Suara Masyarakat Ring Setengah Pelabuhan
  • Tiga Peserta Lolos Seleksi Terbuka Jabatan Sekdaprov Riau, Ini Namanya
  • Warga Usir Dua Ekor Gajah hingga ke Batas Pinggir Desa Sotol
  • Sertijab Dua Pejabat di Polresta Pekanbaru: AKP Ade Santoso Jabat Kasat Samapta
Copyright © All rights reserved. | Suarapertama.com