
Suarapertama.com – Satresnarkoba Polres Pelalawan kembali mengungkap jaringan pengedar narkotika jenis sabu yang beroperasi di wilayah Kecamatan Ukui. Dalam pengungkapan tersebut, empat tersangka berhasil diamankan bersama sejumlah barang bukti.
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri melalui Kasat Resnarkoba Iptu Haryanto Alex Sinaga, membenarkan penangkapan terhadap keempat tersangka yang diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar sabu di wilayah hukum Polres Pelalawan.
Pengungkapan bermula pada Kamis (8/5), ketika tersangka pertama berinisial MNH (29) ditangkap di Kecamatan Ukui. Saat digeledah, petugas menemukan satu paket sabu seberat 0,35 gram. Dalam pemeriksaan, MNH mengaku mendapatkan sabu dari rekannya, MAFH (30), yang bekerja di sebuah rumah makan Ampera di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Ukui.
Keesokan harinya, Jumat (9/5), Tim Opsnal langsung bergerak ke lokasi rumah makan tersebut dan berhasil mengamankan MAFH. Dari penggeledahan, petugas menemukan empat paket sabu yang disembunyikan di dalam masker buff bermotif loreng, satu sendok sabu dari sedotan plastik, dua ball plastik klip merah, dan satu unit timbangan digital warna hitam silver.
Dalam interogasi, MAFH mengaku mendapatkan sabu dari seseorang tak dikenal atas perintah seorang pria berinisial SG yang saat ini masih dalam penyelidikan (DPO). Ia juga mengungkap bahwa barang haram tersebut dibawa dari Pekanbaru bersama dua rekannya, inisial An dan TA.
Berdasarkan informasi itu, petugas kemudian melakukan penangkapan terhadap An dan TA di Jalan Lintas Timur, Ukui. Ketiganya kemudian digiring ke Mapolres Pelalawan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Dari tangan ketiga tersangka, kami berhasil menyita empat paket sabu dengan berat total 18,86 gram, tiga unit handphone berbagai merek, satu timbangan digital, dua ball plastik bening klip merah, satu sendok sabu dari sedotan plastik, dan satu masker buff loreng yang digunakan untuk menyimpan sabu,” ungkap Iptu Haryanto Alex Sinaga, Rabu (14/5).
Polres Pelalawan saat ini masih melakukan pengembangan terhadap jaringan tersebut, termasuk memburu SG yang diduga menjadi penghubung utama dalam distribusi sabu ke wilayah Ukui.