Skip to content
Suara Pertama

Suara Pertama

Bersuara dengan Berita

Primary Menu
  • Home
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Opini
  • Lainnya

Di Konferensi PUIC ke-19, Puan: Islam Miliki Modal Menjadi Kekuatan Baru Dunia

Riko 14 Mei 2025
Di Konferensi PUIC ke-19, Puan: Islam Miliki Modal Menjadi Kekuatan Baru Dunia

Suarapertama.com – Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin sidang Komite Umum (General Committee) Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Sesi sidang ini digelar di Ruang Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Adapun sidang ini merupakan pertemuan ke ke-26 Komite Umum PUIC di mana DPR bertindak sebagai tuan rumah Konferensi PUIC ke-19. Tampak Puan duduk di meja pimpinan sidang diapit oleh Sekjen PUIC Mouhamed KhouraichiNiass, dan Deputi Sekjen PUIC Ali Asghad Mohammadi Sinjani.
 
“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, pertemuan ke-26 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) General Committee saya nyatakan dibuka,” kata Puan membuka sidang ditandai dengan ketukan palu sidang sebanyak 3 kali.
 
Puan pun mengucapkan selamat datang dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pimpinan dan delegasi parlemen negara-negara anggota Parlemen OKI yang hadir di Jakarta sejak awal pekan ini. Perhelatan di Jakarta tahun 2025 juga sekaligus menandakan 25 tahun usia (silver jubilee) PUIC sejak pertama didirikan pada tahun 1999.
 
Meski acara pembukaan resmi baru digelar malam nanti, namun rangkaian kegiatan PUIC ke-19 sudah dimulai sejak Senin (12/4) dengan sejumlah pertemuan penting. Mulai dari soal isu terkait Palestina dan minoritas muslim, dialog peradaban dan agama, ekonomi dan lingkungan, serta isu hak asasi manusia, perempuan dan keluarga.
 
Konferensi PUIC ke-19 dihadiri oleh delegasi parlemen 37 negara anggota OKI. Total ada sekitar 500 anggota delegasi yang hadir, termasuk dari negara-negara observer.
 
“Kita berkumpul untuk mendiskusikan isu-isu yang penting dan krusial bagi eksistensi umat di negara muslim maupun negara dengan penduduk mayoritas muslim,” tuturnya.
 
Puan lalu menyinggung soal umat muslim di dunia yang mencapai dua miliar penduduk. Ia mengatakan, jumlah penduduk umat muslim telah mendominasi hampir 25 persen populasi global.
 
“Idealnya, kita dapat menjadi elemen kekuatan baru dari tatanan dunia. Pada satu titik, Islam memiliki modal untuk menjadi kekuatan baru dunia. Kita adalah kekuatan peradaban yang menekankan persatuan umat,” ungkap Puan.
 
“Islam adalah peradaban yang menghargai keberagaman dan pluralisme, sebagaimana tercermin di Piagam Madinah. Bahkan Islam pernah mencapai masa kejayaan dan keemasan yang melahirkan filsuf, ilmuwan, insinyur, yang berkontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia,” imbuhnya.
 
Meski begitu, Puan menyebut beragam tantangan baik domestik dan global saat ini membayangi negara muslim dan negara berpenduduk muslim mayoritas dalam menampilkan perannya sebagai kelompok yang diperhitungkan di dunia. 
 
“Di level domestik, kita masih perlu menjawab berbagai pertanyaan dari publik mengenai mampukah kita menyediakan pelayanan publik yang baik, transparan, dan akuntabel,” ujar Puan.
 
“Di sisi lain, kita juga harus menavigasi beragam cengkeram kepentingan politik global dan memperkuat upaya menjaga soliditas antarnegara anggota OKI,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.
 
Oleh karena itu, Puan mengaku merasa berbahagia melihat Delegasi Parlemen Negara-Negara OKI dapat hadir mendiskusikan topik utama konferensi kali ini yakni “PUIC Silver Jubilee – Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience”. 
 
“Topik ini menjadi pilihan sebagai upaya kita melihat dan membangun ke dalam, baik sebagai negara, parlemen, maupun organisasi PUIC, agar dapat berkontribusi lebih baik ke umat dan publik serta dunia,” sebut Puan.
 
Sejak kesepakatan pembentukan pada tahun 1999 dan kemudian secara resmi beroperasi sejak tahun 2000, Puan mengatakan sudah banyak hal yang dilakukan PUIC.
 
“Organisasi antarparlemen negara Islam dan berpenduduk mayoritas Islam ini telah mengarungi beragam perjalanan dalam upaya memperkuat solidaritas antarparlemen dan umat,” ucapnya.
 
“Kini seiring dengan perayaan ke-25 dari PUIC (silver jubilee), sudah saatnya bagi kita untuk menata kembali bagaimana sebuah organisasi parlemen dan antarparlemen berjalan,” imbuh Puan.
 
Dalam sidang 26th Session of the PUIC General Committee ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PUIC Mouhamed KhouraichiNiass dan Presiden PUIC ke-18, Ketua Majelis Nasional Republic Pantai Gading, Adama Bictogo turut menyampaikan pandangan.
 
Puan pun memuji keberhasilan parlemen Pantai Gading yang memegang keketuaan PUIC tahun 2024, khususnya sang ketua, Adama Bictogo yang memegang tongkat Presidensi PUIC ke-18.
 
“Peran signifikan Yang Mulia Presiden PUIC ke-18 dalam memimpin PUIC setahun ke belakang dan menavigasi kepentingan organisasi dalam beragam agenda global merupakan peran berharga dalam sejarah PUIC,” jelas mantan Menko PMK itu.
 
Usai penyampaian pendapat, sesi sidang ini kemudian melakukan pemilihan komposisi Kepemimpinan Biro untuk Konferensi PUIC ke-19 yang terdiri dari Presiden Konferensi, dua Wakil Ketua dan Rapporteur (pelapor). 
 
Sejalan dengan Pasal 4 Statuta PUIC, Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai tuan rumah akan memimpin memimpin jalannya Konferensi PUIC ke-19. Sementara dua Wakil Ketua lainnya akan dipilih dari Ketua Delegasi parlemen dari kawasan lainnya yakni dari Kelompok Afrika dan Kelompok Arab. Lalu, Rapporteur akan dipilih dari delegasi yang hadir.
 
Puan lalu meminta persetujuan anggota PUIC yang mengikuti sidang atas nama-nama tersebut.
 
“Pada kesempatan ini, saya meminta persetujuan peserta untuk merekomendasikan nama-nama tersebut untuk disetujui sebagai anggota Biro Pimpinan Konferensi PUIC ke-19. Apakah dapat disetujui?” tanya Puan.
 
“Setuju,” jawab peserta sidang serentak dilanjutkan ketukan palu sidang Puan tanda pengesahan.
 
Selain memilih Biro Pimpinan Konferensi PUIC ke-19, peserta sidang juga menyepakati agenda dan program kerja PUIC General Committee ke-26, serta hasil laporan kerja organisasi dalam aktivitas terkait PUIC General Committee.
 
Sebagai informasi, Konferensi PUIC ke-19 akan dibuka nanti malam yang rencananya turut dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. Puan siang ini juga dijadwalkan menerima estafet presidensi PUIC dari Ketua Parlemen Pantai Gading.
 
“Sebagai tanda berakhirnya rapat ini, maka, saya nyatakan rapat PUIC General Committee ke-26 ditutup,” kata Puan sambil mengetuk palu sidang. (*)

Continue Reading

Previous: 13.000 Hektar Areal di Kampar Disegel Satgas, Termasuk Konsesi Diduga Milik PT PSPI
Next: Polda Riau Luncurkan Tim RAGA: Simbol Tanggungjawab Sosial dan Moral

Berita Terkait

Pemkab Bengkalis Terima Laporan Reses Anggota DPRD Tahun Sidang 2025

Pemkab Bengkalis Terima Laporan Reses Anggota DPRD Tahun Sidang 2025

Riko 16 Juni 2025
Dapat Kucuran Dana Tambahan, Dinsos Pekanbaru Tambah Dua Rombel Sekolah Rakyat

Dapat Kucuran Dana Tambahan, Dinsos Pekanbaru Tambah Dua Rombel Sekolah Rakyat

Riko 16 Juni 2025
Bakti Kesehatan Polda Riau Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Cek Kesehatan Dapat Sembako

Bakti Kesehatan Polda Riau Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Cek Kesehatan Dapat Sembako

Riko 16 Juni 2025

Berita Terbaru

  • Pemkab Bengkalis Terima Laporan Reses Anggota DPRD Tahun Sidang 2025
  • Dapat Kucuran Dana Tambahan, Dinsos Pekanbaru Tambah Dua Rombel Sekolah Rakyat
  • Bakti Kesehatan Polda Riau Sambut Hari Bhayangkara ke-79: Cek Kesehatan Dapat Sembako
  • Fadli Zon Luruskan Pernyataan Soal Kasus Pemerkosaan ‘98
  • Aliran Listrik Israel Terputus Akibat Serangan Rudal Iran
Copyright © All rights reserved. | Suarapertama.com