
Suarapertama.com – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Riau menggelar masak besar mie sagu dan mendongeng, di Balai Pelangi Kediaman Gubernur Riau, Selasa (6/5).
Turut hadir pada kegiatan tersebut, mendampingi Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita Wahid, Plt Ketua DWP Riau Fermy Taufiq, Kadispersip Riau Mimi Yuliani, Kadisos Riau Zulfadli, Ketua IBDR Riau, Vivien Anjadi Suwito, Ketua IBDP Pekanbaru Arya Senat Barus dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kampung Dongeng, Makcio Roemah Miso, dan Ikatan Bujang Dara Riau dan sebagainya.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita Wahid menyatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HKG Ke-53 PKK Riau dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak terkait atas kontribusi dan supportnya dalam mensukseskan kegiatan ini.
“Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat, kami menyediakan 530 pack mie sagu sebagai simbol 53 tahun Gerakan PKK dengan mengundang sebanyak 530 anak yatim se Kota Pekanbaru,” kata Henny Wahid.
Ia menjelaskan, gerakan PKK merupakan gerakan yang bertujuan untuk mensejahterakan keluarga dan salah satunga dengan berbagi kepada seluruh kkeluarg di Provinsi Riau yang membutuhkan.
“Saya sangat bangga sekali, melalui acara ini bisa menyatukan nilai budaya kita, budaya Melayu melalui kuliner Mie Sagu. Mungkin dijaman sekarang ini, anak-anak muda kita lebih kenal mie instan, ramen dan segala macam kuliner modern lainnya,” jelasnya.
“Tapi hari ini, ayok anak-anak cobalah makan mie sagu, makanan khas Riau yang insyaallah kalian semua akan suka. Nanti suatu hari, kalian akan dengan bangga menyebutkan kepada dunia luar bahwa kalian punya makanan khas dari Riau yaitu Mie Sagu,” ajaknya.
Menurut Istri Gubernur Riau tersebut, memperkenalkan budaya kuliner khas Melayu kepada anak-anak sedari dini merupakan tugas seluruh insan. “Sedari kecil kita harus memfamiliarkan diri kita memakan makanan tradisional, karena makanan tradisional kita tak kalah enak dan tak sehat dengan makanan lainnya. Mie sagu ini salah satu karbohidrat yang kompleks, karena mengandung gluten dan gulanya juga lebih rendah. Tentunya, itu sangat baik untuk kesehatan kita dan bisa menjadi alternatif pangan,” ungkap Henny.
“Jadi kita setiap hari tidak hanya makan nasi saja, tapi anak anak bisa mencoba alternatif makanan lain seperti mie sagu, jagung dan sebagainya. InsyaAllah itu akan menjadikan kita orang yang jauh lebih sehat dan orang-orang yang menghargai budaya,” lanjutnya.
Melalui kegiatan masak besar Mie Sagu ini, Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita Wahid berharap, kegiatan seperti ini dapat terlaksana kembali di tahun – tahun berikutnya dan tentu bisa lebih meriah dan lebih banyak mengundang anak-anak yatim yang ada di Provinsi Riau.
“Saya berharap kegiatan seperti ini tidak hanya kali ini saja. namun juga bisa dilakukan di lain waktu. Karena, acara seperti ini tidak hanya mewujudkan kepedulian kita kepada sesama tetapi juga bisa mengangkat nilai budaya Melayu. Sebab, jika tidak kita sedari awal mengajak anak anak mencintai budaya kita maka anak anak akan melupakan budaya kita,” harapnya.
“Itulah sebabnya kita memulai sedari dini sehibgga anak anak memiliki kepemilikan terhadap kebudayaan Riau. Kita harus bangga menjadi bagian dari Riau, karena Riau adalah tanah yang memberikan kita kehidupan, disinilah kita lahir, membuat kita bisa berdiri disini, menjadikan kita orang yang sukses,” tandas Henny.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan mendongeng bersama Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita Wahid, pembagian mie sagu dan santunan kepada 530 anak yatim oleh TP PKK Riau dan DWP Riau serta foto bersama.