Suarapertama.com – Wako Agung mendapati kondisi drainase di kawasan Simpang Pasar Pagi Arengka dalam keadaan tersumbat oleh sedimentasi lumpur dan sampah.
Ini didapati saat meninjau langsung kondisi drainase, Kamis (10/4), selain itu juga mendapati kawasan drainase dijadikan sebagai tempat berdagang.
Sebagai langkah awal, ia memerintahkan Dinas PUPR Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Dinas PUPR Provinsi Riau untuk melakukan pembongkaran serta melakukan penyedotan lumpur sedimentasi yang menumpuk.
Untuk menyedot sedimentasi lumpur itu, Dinas PUPR menggunakan mobil khusus penyedot lumpur yang dianggarkan dari APBN senilai Rp5 miliar.
“Memang kondisinya sampah sudah menumpuk di drainase, dan kita minta dari pedagang pasar bisa mengalihkan jualannya, kita juga akan bongkar ruko yang sudah menutup drainase dan mengganggu Daerah Milik Jalan (DMJ),” kata Agung.
Sehingga, ia meminta agar masyarakat maupun pedagang kooperatif untuk dilakukan pembongkaran. “Ini saya fikir masyarakat tidak mau atau memang takut untuk dibongkar tempatnya, ini yang kami sampaikan tolong bersabar, nanti masyarakat bantu komunikasinya ke sana (tempat pembongkaran), besok pekerja kami bongkar,” jelasnya.
Pantauan lapangan, PUPR Pekanbaru menurunkan setidaknya 1 unit ekskavator, 1 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), dan 2 unit mobil khusus penyedot lumpur.
Tampak petugas berjibaku turun ke selokan untuk membersihkan sampah berupa plastik dan dedaunan untuk diangkut menggunakan truk sampah.
